Selasa, 29 Mei 2012

Mimpi Semalam


Aku masih memimpikanmu malam tadi. Ya, kamu menjemputku setelah kita taklagi menghitung berapa banyak purnama tanpa sapa di antara kita. 

Aku masih mengingatmu dengan cara yang sama. Saat kau pergi tanpa kata. Saat ungkapmu bahwa semua akan segera hilang bersama kepergianmu. 

Akan tetapi, hingga hari ini kamu masih hadir dalam mimpi yang takpernah mampu kureka apa yang akan terjadi. 

Kamu masih juga membuat pagiku jadi linglung saat tersadar bahwa mimpi bisa pergi kapan saja. 

Ya kamu masih sama meski bertahun-tahun telah lewat. 

Aku tidak lagi berharap bahwa akulah yang akan hadir di sana, dalam lelapmu yang pasti bukan malam hari. 

Ah! Apa pula itu? 

Adakah kamu pun merasa yang sama saja aku tidak pernah tahu.