Jumat, 14 September 2012

Surat Cinta Kepada Hati



Hai Hati,

Apa kabar? Semoga kamu takhanya berdegup kencang karena marah. 

Maaf sudah lama takmenyiramimu dengan coklat yang manis takterhingga atau dengan degup yang kadang membuatmu linglung sendiri.

Hati, apakah kamu masih merasakan banyak yang ingin keluar dari dalam sana. Ada kupu-kupu dalam perut yang membuatmu tergelitik dan kamu tahu bahwa kadang tidak menjejak bumi?

Tiba-tiba saja aku merasa begitu salah padamu, takmenyapamu dan mengabaikanmu. Tiba-tiba dunia begitu pelik hingga aku bahkan lupa pada kamu. 

Apakah kamu merasa terabaikan?

Apakah karena kamu marah, maka kau biarkan aku kadang sesak napas dan kekurangan udara?

Hari ini aku begitu mengingatmu, kala begitu banyak tangan tergenggam. Aku mengingatmu ketika tawa renyah membludak di ruangan ini. Ya, aku mengingatmu dengan cara yang begitu indah.
Saat kapan takmembebani hati. Saat tiap rangkai kata dari banyak orang jadi nyanyian merdu.

Lalu aku yakin kamu pasti baik saja, bukan ingin mengeluarkan lelehan timah panas. 

Apakah kamu cukup diberi makan?

Diberi istirahat?

Ah, pasti kamu baik dan sehat meski tanpa makan dan tidur? Bukankah cinta selalu mengalirkan semangat yang akan sampai padamu dan kamu tahu bahwa kamu masih mampu bertahan hingga seribu tahun lagi. 

PS: Smoga kamu masih mau selalu menopangku dan kita takpernah bertengkar serta merasa sakit.



ILU
Yours