Hai Hati,
Apa kabar? Semoga kamu takhanya berdegup kencang karena
marah.
Maaf sudah lama takmenyiramimu dengan coklat yang manis takterhingga
atau dengan degup yang kadang membuatmu linglung sendiri.
Hati, apakah kamu masih merasakan banyak yang ingin keluar
dari dalam sana. Ada kupu-kupu dalam perut yang membuatmu tergelitik dan kamu
tahu bahwa kadang tidak menjejak bumi?
Tiba-tiba saja aku merasa begitu salah padamu, takmenyapamu
dan mengabaikanmu. Tiba-tiba dunia begitu pelik hingga aku bahkan lupa pada
kamu.
Apakah kamu merasa terabaikan?
Apakah karena kamu marah, maka kau biarkan aku kadang sesak
napas dan kekurangan udara?
Hari ini aku begitu mengingatmu, kala begitu banyak tangan
tergenggam. Aku mengingatmu ketika tawa renyah membludak di ruangan ini. Ya,
aku mengingatmu dengan cara yang begitu indah.
Saat kapan takmembebani hati. Saat tiap rangkai kata dari
banyak orang jadi nyanyian merdu.
Lalu aku yakin kamu pasti baik saja, bukan ingin mengeluarkan
lelehan timah panas.
Apakah kamu cukup diberi makan?
Diberi istirahat?
Ah, pasti kamu baik dan sehat meski tanpa makan dan tidur? Bukankah
cinta selalu mengalirkan semangat yang akan sampai padamu dan kamu tahu bahwa
kamu masih mampu bertahan hingga seribu tahun lagi.
PS: Smoga kamu masih mau selalu menopangku dan kita
takpernah bertengkar serta merasa sakit.
ILU
Yours
Tidak ada komentar:
Posting Komentar