Selasa, 14 Januari 2014

1.

Di matamu memancarkan luka,
entah siapa yang menggoreskan.

Pada matamu ada bara api,
seperti terik yang kau terjang di tengah hari.

Apakah pundakmu masih menampung dunia? Yang beratnya menggunung bersama hari.

Masihkah kau tahan dengan segala desak? Meski, takada keluh dari mulut,
serta tangis pada matamu.

Kau belum mau goyah pun tergoyahkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar