Manusia tumpah ruah di sana. Berjuta bahkan mungkin berpuluh juta pasang kaki. Dari yang mencari kesenangan atau mungkin hanya mencari keberadaan karena katanya di sana adalah tempat yang akan membuat dirinya ada. Kaki dengan sepatu termahal hingga alas kaki yang hanya dipakai di kamar mandi ada di sana. Akan tetapi, tidak ada yang jelas tahu apa yang sebenarnya mereka cari di tempat itu bahkan ketika mereka telah kembali kepada peraduan mereka dengan kaki yang amat pegal dan yang diharapkan hanya kasur, jawaban itu tidak datang juga.
Sampah pun tumpah ruah di sana. Baik yang dapat diurai dari mikroba yang paling kecil hingga yang mungkin manusia pun enggan menampungnya. Dimulai dari plastik, kertas, bahkan sampah pembuangan manusia. Tinja yang mereka tinggalkan pada savety tank di tempat itu. Tukang sampah akan amat girang melihat tempat itu. Mereka tau mereka akan panen, takperlu keliling atau jauh-jauh mencari karena di tempat itu sampah yang ia cari jelas terpenuhi.
Mungkin, di tempat itu pula banyak sampah masyarakat. Ah, tapi yang satu itu akan terlalu sulit dibedakan. Tidak seperti sampah lain yang dengan mudah kita identifikasi. Pada akhirnya ini pun jadi sampah. Ketika yang ingin saya katakan jauh dari apa yang amat ingin saya ungkapkan. Lebih baik saya tidur saja.
Jatinangor, 101010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar